Senin, 23 Juli 2012

PENYAKIT UMUM PADA BALITA

Saat usia anak di bawah lima tahun, sistem kekebalan tubuh mereka belum terbentuk secara sempurna. Akibatnya, anak bisa mudah terserang berbagai macam penyakit. Namun, Anda tidak perlu terlalu khawatir. Sebagian besar penyakit anak bukan tergolong penyakit yang serius dan hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang bersifat sementara.

Berikut adalah beberapa penyakit yang umum dialami oleh balita:


Demam

Saat Anda meraba tubuh si Kecil dan suhu tubuhnya melebihi kondisi normal, ada kemungkinan tubuhnya sedang berusaha untuk mengenali dan melawan beragam virus serta bakteri. Pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan memberinya obat penurun demam. Perlu diketahui, demam yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kejang pada anak. Bila ada riwayat kejang, atau panas tidak juga turun setelah minum obat penurun panas, jangan ragu untuk segera bawa anak ke dokter.


Pilek

Pada umumnya virus pilek menyerang pada musim hujan, atau saat peralihan dari musim panas ke musim hujan. Virus ini mudah menyebar di dalam ruangan. Ditambah lagi dengan kebiasaan balita yang sering memasukkan tangan atau benda lain ke dalam mulut, sehingga mikroorganisme dengan mudah masuk ke dalam tubuh. Balita yang terserang pilek akan mengalami gejala-gejala seperti bersin-bersin, hidung tersumbat atau berlendir, demam ringan, dan batuk.

Untuk meredakan demam, Anda bisa memberikan obat penurun demam. Sedangkan untuk meredakan hidungnya yang tersumbat, bisa menggunakan obat tetes hidung. Atau, Anda juga bisa menyedot cairan dari hidungnya dengan menggunakan bantuan alat berupa bola karet yang dilekatkan kateter karet lunak atau plastik. Banyak minum air putih juga akan membantu mengencerkan dahak. Bila pilek berlangsung lebih dari 10 hari, sebaiknya Anda membawa si Kecil ke dokter anak.


Diare

Bila frekuensi BAB anak menjadi lebih sering dan fesesnya lebih encer (berair), berarti anak Anda mengalami diare. Pada umumnya diare disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Penyebab lainnya adalah alergi makanan dan reaksi terhadap obat. Diare biasanya tidak berbahaya asalkan Ibu dapat menjaga kecukupan asupan cairan dan nutrisi si Kecil. Diare umumnya hanya menyebabkan dehidrasi ringan seperti mulut yang sedikit kering, lebih sering haus, dan berkurangnya urin.


Hal yang harus Anda lakukan adalah menjaga kecukupan asupan cairan anak dengan memberikannya minum dalam jumlah banyak, bisa berupa air putih, cairan elektrolit (oralit), atau minuman manis. Jika diare tergolong parah dan terus berlangsung lebih dari 24 jam, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter anak.


Muntah

Jika si Kecil memuntahkan makanan dari mulutnya, jangan panik dulu, karena itu bisa jadi reaksinya saat diperkenalkan dengan beberapa makanan baru atau terlalu banyak makan. Atau bisa juga karena dia alergi dengan makanan yang diberikan. Bila ia sering muntah, dikhawatirkan kemungkinan penyebabnya adalah gastroenteritis (radang pada saluran pencernaan), keracunan makanan, atau masalah serius lainnya, sehingga perlu segera ditangani dokter.


Cacar Air

Penyakit ini memperlihatkan gejala khas berupa bintik-bintik merah pada tubuh, yang beberapa hari kemudian berubah menjadi benjolan-benjolan berisi air yang menyebar ke seluruh tubuh dan menimbulkan rasa gatal. Anda dapat mengoleskan krim untuk membantu mengurangi rasa gatal. Kalau disertai dengan demam, berikan obat penurun demam pada anak.

Pemberian vaksin akan mampu menangkal serangan cacar air secara efektif. Namun, meski si Kecil tidak mendapatkannya, cacar air biasanya akan sembuh dengan sendirinya. Virus cacar air sangat mudah menular, jadi sebaiknya Anda tidak membolehkan balita keluar rumah sampai ia benar-benar sembuh.


Campak

Penyakit yang disebabkan oleh virus campak atau morbili ini menimbulkan bercak-bercak merah yang menyebar ke seluruh tubuh. Sebelum bercak merah timbul, anak mengalami demam tinggi yang turun naik dan terkadang juga disertai diare. Umumnya jika bercak merah sudah keluar, maka demam akan turun dengan sendirinya. Bercak merah nantinya akan menjadi kehitaman sampai akhirnya menghilang.

Anda bisa melakukan pengobatan untuk menangani gejala yang timbul, yaitu dengan memberikan obat penurun demam dan menjaga kecukupan asupan cairan bila disertai diare. Bila setelah 1-2 hari pengobatan, gejala-gejala yang timbul membaik, maka si Kecil cukup dirawat di rumah saja. Tapi kalau gejala-gejala tidak kunjung membaik setelah diberikan pengobatan, maka Anda harus segera membawanya ke rumah sakit. Mengingat campak tergolong penyakit menular, maka bila anak dirawat di rumah, pastikan ia ditempatkan di tempat tersendiri agar tidak menularkan ke orang lain. Akan lebih baik bila Anda melakukan pencegahan dengan memberikan imunisasi campak kepada si Kecil.


Masalah Kulit

Terdapat beragam gangguan pada kulit balita dengan penyebab yang berbeda-beda. Dermatitis atopik merupakan penyakit kulit yang paling umum diidap anak. Penyebabnya adalah alergi atau kulit yang sangat sensitif. Si Kecil akan merasa gatal dan kulitnya terlihat kemerahan, pecah, dan mengelupas. Ada pula impetigo yang disebabkan oleh infeksi bakteri dan ditandai dengan bintik-bintik di sekitar mulut dan hidung. Penyakit kulit lainnya yang bisa menyerang balita adalah kudisan. Bila si Kecil mengalami masalah kulit, ada baiknya Ibu berkonsultasi dengan dokter anak.


Infeksi Telinga Tengah


Infeksi pada telinga tengah umumnya disebabkan oleh virus dan menyertai flu. Gejala-gejalanya antara lain demam, keluarnya cairan bening dari salah satu atau kedua telinga, dan pusing. Sebagai pertolongan pertama, Anda dapat memberikan obat penurun demam. Infeksi ini biasanya akan sembuh dalam beberapa hari. Agar tidak terjadi secara berulang atau menjadi lebih parah, sebaiknya Anda membawa si Kecil ke dokter untuk diperiksa.
sumber : clubnutricia.co.id